Rabu, 05 November 2014

KONEKTOR DAN KABEL

Kabel dan Konektor Jaringan

Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lainnya atau dengan peralatan jaringan lainnya yang digunakan membentuk jaringan. Berikut contoh kabel dan konektor yang biasa kita jumpai membentuk jaringan.
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Kabel twisted pair.
Kabel twisted pair dibagi menjadi dua macam, yaitu berselubung pembungkus dan tidak. Karakteristik kabel ini adalah sebagai berikut.
-          Merupakan sepasang kabel yang di-twist satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik.
-          Dapat terdiri atas 2, 4 atau lebih pasangan kabel.
-          Ada 2 jenis kabel twisted pair, yaitu UTP (Unshielded twisted pair) dan STP (Shielded twisted pair).
-          Dapat melewatkan sinyal 10-100 Mbps.
-          Hanya dapat menangani satu channel data.
-          Koneksi pada twisted pair biasanya menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
-          STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai 100 Mbps, namun lebih sulit ditangani secara fisik.
Kelebihan dari kabel twisted pair adalah harga relatif paling murah diantara kabel jaringan lainnya dan mudah dalam membangun instalasi. Kelemahan kabel twisted pair adalah jarak jangkau hanya 100 meter dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps) dan mudah terpengaruh gangguan.

2. Kabel Coaxial
Tipe Kabel Coaxial juga dibagi 2, yaitu thin coaxial dan thick coaxial. Kabel thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58, cheapernet, 10Base2, dan thinnet. Kabel thin (thin-net) lebih fleksibel, lebih gampang digunakan dan lebih murah daripada kabel Thick. Kabel thick lebih dikenal dengan nama 10Base5 dan thicknet. Kabel thick (thicknet) lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya lebih jauh daripada thin.
Kelebihan Kabel Coaxial adalah hampir tidak terpengaruh noise dan arga relatif murah. Sedangkan kelemahannya adalah penggunaanya mudah dibajak dan untuk kabel jenis thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang karena tidak fleksibel dan berat.

3. Serat Optik (Fiber Optic).
Kabel ini terbuat dari serat optik, mapu membawa sinyal yang lebih cepat dan jangkauan lebih jauh dibandingkan Kabel Coaxial dan kabel twited pair. Kabel ini dibagi menjadi dua yaitu single-mode dan multimode. Pada kabel single-mode, penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan. Sedangkan multimode, penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
Kelebihan kabel fiber optik adalah ukurannya kecil dan ringan, sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan redaman transmisinya kecil, dan bidang frekuensinya lebar. Kelemahannya adalah instalasinya cukup sulit, tidak fleksibel, dan harga relatif mahal.

Kabel Data In-System Programming (ISP) Atmel

Dalam pemrograman mikrokontroler MCS-51 dikenal dua macam teknik, yaitu parallel programming dan serial programming. Keterangan lebih rinci mengenai kedua teknik pemrograman tersebut dapat Anda lihat pada datasheet. Kali ini, penulis akan menyajikan teknik pemrograman serial In-System Programming (ISP). Dengan teknik ini, Anda tidak memerlukan modul downloader semisal DT-51 untuk memprogram, sehingga chip tidak perlu dibongkar pasang saat pemrograman berlangsung. Yang Anda perlukan hanya kabel ISP yang menghubungkan pin-pin pada chip mikrokontroler dengan port LPT1/LPT2 komputer Anda. Kabel ISP dapat dibuat dengan menghubungkan pin MOSI (P1.5), MISO (P1.6), SCK (P1.7), dan RST dengan pin 2, 10, 1, 17 pada LPT1/LPT2 komputer secara langsung (lihat datasheet chip untuk mengetahui konfigurasi pin). Namun, untuk menghindari rusaknya chip mikrokontroler akibat noise atau spoke tegangan tidak rata pada CPU komputer maka sebaiknya digunakan buffer 74LS244. Selama pemrograman, hubungkan pin VPP (pin 31) chip target dengan tegangan Vcc.
Hardware
Daftar Komponen
  • Konektor DB-25, ke port LPT komputer
  • Kabel paralel 10 jalur, kurang lebih 0,5 meter
  • Konektor header IDC 2×5, ke sistem mikrokontroler
  • IC buffer 74LS244
  • PCB titik, kurang lebih 5×5 cm
Software [Download]
Software yang dapat digunakan untuk pemrograman ISP dengan konfigurasi seperti di atas antara lain menggunakan Atmel MCU ISP Software. Software ini dapat Anda download secara gratis. Software ini berfungsi menyimpan file .hex ke dalam flash memory mikrokontroler seri AT89. Adapun langkah-langkah pemrogramannya antara lain:
  • Hubungkan konektor DB-25 kabel ISP pada port LPT1/LPT2 komputer dan hubungkan pula konektor IDC kabel ISP dengan konektor IDC pada sistem mikrokontroler.
  • Nyalakan komputer dan power supply yang men-catu sistem mikrokontroler.
  • Buka program Atmel MCU ISP Software.
  • Pilih port LPT yang Anda gunakan, dengan cara klik Option>Select Port.
  • Pilih tipe chip AT89 yang Anda gunakan, dengan cara klik Option>Select Device.
  • Inisialisasi target, dengan cara klik Option>Initialize Target.
  • Selanjutnya, jika inisialisasi berhasil, artinya chip telah online dan siap diprogram. Untuk awal pemrograman, sebaiknya pastikan chip dalam keadaan kosong, dengan cara klik Instructions>Erase Chip.
  • Selanjutnya, buka file .hex yang akan disimpan pada chip target, dengan cara klik File>Load Buffer.
  • Lakukan Auto programming, dengan cara klik Instructions>Auto Program. Tunggu hingga verifikasi program selesai.
  • Setelah pemrograman berhasil dilakukan, klik Instructions>Run Target untuk menjalankan program pada chip target. Pada kondisi ini, chip telah offline dengan software ISP meskipun masih terhubung dengan kabel ISP. Untuk memprogram kembali, lakukan inisialisasi seperti langkah di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar